Toyota Motor Corp mengumumkan produksi kendaraan global pada Juli 2022 mengalami penurunan sebesar 8,6 persen Year on Year (YoY).
Penurunan ini membuat produsen mobil terbesar di Jepang itu kehilangan targetnya untuk bulan keempat berturut-turut.
Dalam keterangan perusahaan yang yang dirilis hari ini, Selasa, 30 Agustus 2022, penurunan produksi disebut karena wabah COVID, cuaca buruk, dan penyelidikan penarikan di atas permintaan yang terus-menerus serta kekurangan chip semikonduktor.
Toyota memproduksi 706.547 kendaraan di seluruh dunia bulan lalu, di bawah targetnya sekitar 800.000 unit dan output tahun sebelumnya 773.135.
Produksi dalam empat bulan pertama tahun fiskal saat ini, yang dimulai pada bulan April 2022, telah turun 10,3 persen dari rencana awalnya.
Industri otomotif global telah mengalami gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh kekurangan chip semikonduktor dan pembatasan ketat COVID di Cina.
Produksi mobil Toyota juga mengalami gangguan karena hujan lebat yang melanda beberapa wilayah di Jepang.
Toyota mengatakan produksi dalam negeri jatuh 28,2 persen.
Sedangkan produksi di luar Jepang pada Juli lalu mengalami kenaikan 4,5 persen yang didorong oleh pemulihan yang kuat di Eropa, Cina, dan seluruh Asia.
“Pada Agustus tahun ini, Toyota berencana untuk memproduksi sekitar 700.000 kendaraan, dan mengingat produksinya sekitar 530.000 pada Agustus tahun lalu, saya pikir situasinya mulai membaik,” kata Seiji Sugiura, analis senior di Tokai Tokyo Research Institute seperti dikutip dari Reuters, Selasa.
Meski demikian, Toyota dalam berbagai kesempatan menyampaikan akan menggenjot produksi untuk mengejar target yang hilang selama pembatasan produksi dalam empat bulan pertama tahun fiskal 2023.
Namun, Sugiura mengatakan Toyota belum keluar dari kesulitan, mengutip ketidakpastian atas pengadaan chip yang stabil sebagai risiko dan menyatakan skeptis bahwa perusahaan dapat mempertahankan target produksi 9,7 juta kendaraan.
“Dalam hal pemulihan dari situasi di paruh pertama tahun ini, saya percaya bahwa pada paruh kedua tahun ini, perusahaan mungkin akan menetapkan tingkat produksi bulanan di 800.000 atau 850.000 unit per bulan.
Jika produksi melebihi 800.000 unit di tahun ini (per bulan), itu akan menjadi rekor,” katanya.
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto