Kapan Wanita Harus Mengganti Pembalut dalam Sehari?

Kapan Wanita Harus Mengganti Pembalut dalam Sehari

Selama periode menstruasi, para wanita tentu membutuhkan alat yang dapat menampung cairan darah yang keluar melalui vagina, salah satunya dengan menggunakan pad pembalut yang diletakan di lapisan celana dalam. Tidak boleh menggunakan sembarang pembalut, kamu dapat menggunakan Laurier sebagai pembalut yang mampu menyerap cairan serta menjaga kondisi kulit sekitar vagina tetap kering.

Hal ini lantaran, kondisi kulit sekitar vagina yang lembab dapat menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan jamur. Beberapa diantaranya adalah Candida albicans, E. coli serta Staphylococcus aureus. Untuk itu, kita dianjurkan untuk mengganti pembalut demi menghindari pertumbuhan bakteri akibat penggunaan pembalut yang terlalu lama. Namun, seberapa sering kita harus mengganti pembalut? Apakah ada aturan tersendiri? Yuk, simak ulasannya sebagai berikut.

Kapan Wanita Harus Mengganti Pembalut dalam Sehari

  • Ganti sesering mungkin

Saat menstruasi, kondisi kulit sekitar vagina yang lembab tentu membuat risiko terkena penyakit semakin tinggi. Salah satu penyakit yang bisa kamu hindari adalah infeksi saluran kemih akibat masuknya bakteri melalui vagina maupun anus ke dalam saluran kemih. Untuk itu, mengganti pembalut sendiri direkomendasikan untuk dilakukan sesering mungkin, dan jika diperlukan terutama pada awal-awal siklus menstruasi di tiap bulan saat cairan cenderung mengalir lebih deras. Singkatnya, jangan sampai kamu baru mengganti pembalut yang sudah terlalu penuh dengan cairan hingga mengeluarkan aroma yang membuatmu tidak nyaman.

  • Ganti 4 jam sekali

Jika mengganti pembalut sesering mungkin membuatmu kesulitan, paling tidak lakukanlah pergantian pembalut 4 jam sekali. Pembalut sendiri akan terasa penuh dalam 2 hingga 3 jam, namun dengan volume darah yang tidak terlalu banyak, 4 jam cukup untuk menampung cairan darah yang keluar sehingga harus segera diganti dengan pembalut yang baru. Berpatokan pada durasi penggunaan pembalut adalah salah satu langkah tepat dalam menjaga kesehatan area kewanitaan, karena meski kamu merasa volume darah yang keluar tidak terlalu banyak, pembalut akan tetap lembab akibat keringat.

Menghindari risiko terserang penyakit akibat kondisi pembalut yang lembab akan sangat penting untuk dilakukan, mengingat pertumbuhan bakteri pada area vagina dapat berkembang tak terkendali dalam kurun waktu 3 hari. Gejala yang biasanya muncul adalah timbulnya demam hingga menggigil, tekanan darah rendah, perubahan warna kulit yang memerah, muntah, nyeri otot hingga diare. Kondisi ini umumnya dapat disebut dengan istilah Toxic Shock Syndrome yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A.

Meski terdengar mengkhawatirkan, durasi penggantian pembalut memang tidak dapat digeneralisasikan. Hal ini karena masing-masing wanita memiliki perbedaan pada aliran darah yang keluar, bisa lebih deras atau justru lebih ringan. Untuk itu, ada baiknya kamu rutin melakukan konsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan lebih banyak insight terutama bagi para wanita yang memiliki sejumlah kondisi bahkan gangguan selama siklus menstruasi berlangsung, seperti rasa sakit pada perut bagian bawah yang terlalu menyiksa hingga periode menstruasi yang tidak teratur.

 

References:

https://www.halodoc.com/artikel/berapa-kali-normalnya-mengganti-pembalut-dalam-sehari

https://motherandbeyond.id/read/19083/ini-alasan-anda-perlu-sering-ganti-pembalut-saat-menstruasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *