Alasan Perempuan Lebih Rentan Terkena Stroke

Pria dan wanita berisiko mengalami stroke.

Namun, belakangan ini banyak yang mulai menyadari lebih banyak wanita mengalami stroke daripada pria.

Melansir dari Riverside, kasus wanita yang menderita stroke bisa mencapai 55.000 lebih banyak dibanding pria setiap tahunnya.

Berdasarkan Pusat Statistik Kesehatan Nasional, stroke adalah penyebab kematian ketiga bagi wanita dan penyebab kematian kelima bagi pria.

Beberapa faktor yang membuat perempuan lebih rentan terkena stroke adalah kehamilan, harapan hidup yang lebih tinggi dibanding laki-laki, bahkan terkait faktor spesifik gender lain.

Elsie Achieng, ahli saraf di Spesialis Neurologi Riverside, menjelaskan tekanan darah tinggi selama kehamilan menyebabkan risiko stroke yang lebih tinggi bagi wanita yang lebih muda.

“Wanita berusia 20-39 tahun dua kali lebih mungkin terkena stroke daripada pria.

Wanita di atas 85 tahun juga memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada pria,” jelasnya.

Fakta wanita dan stroke Berdasarkan laporan statistik, wanita cenderung memiliki risiko stroke yang lebih besar.

Berikut fakta-faktanya.

-Stroke bisa membunuh lebih banyak wanita daripada kanker payudara karena penyakit ini sangat berbahaya dan bisa membunuh secara diam-diam akibat kelumpuhan otak.

-Wanita lebih rentan meninggal akibat stroke daripada pria.

-Wanita cenderung mengalami stroke saat lansia sehingga dampaknya lebih dahsyat dan mereka memiliki lebih banyak mengalami kecacatan.

-Tiga dari empat perawat orang yang mengalami stroke adalah perempuan.

-Wanita yang merawat penderita stroke lebih mungkin menderita masalah kesehatan seperti stres.

Akibatnya, hal tersebut dapat meningkatkan faktor risiko stroke secara tidak langsung.

Pasalnya, stres bisa memicu masalah penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak lewat komplikasinya, seperti tekanan darah tinggi.

Penyebab Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gejala stroke yaitu sulit berjalan, berbicara dan memahami, serta kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau tungkai.

Peningkatan risiko stroke pada wanita dikaitkan dengan: UsiaRisiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia.

Secara statistik, wanita hidup lebih lama daripada pria.

Fibrilasi atriumDetak jantung tidak teratur juga dikenal sebagai fibrilasi atrium, meningkatkan risiko stroke pada wanita di atas usia 75 hingga 20 persen.

Tekanan darah tinggiTekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke.

Sekitar satu dari tiga wanita memiliki tekanan darah tinggi tahap 2 atau lebih tinggi dari atau sama dengan 140/90 mmHg) tetapi hanya setengahnya yang terkendali, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Tekanan darah tinggi membuat pembuluh darah tegang, yang bisa membuatnya pecah.

KehamilanTekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan stroke.

Obat hormonalBagi wanita yang sudah berisiko tinggi terkena stroke, mengonsumsi pil KB dapat meningkatkan risiko, terutama jika merokok.

Terapi berubahnya hormon pada wanita selama menopause sedikit meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan pembekuan darah dan meningkatkan tekanan darah.

MigrainSeperti yang dikutip dari WebMD, beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa migrain bisa menyebabkan peradangan pada arteri.

Hal ini bisa menyebabkan darah menggumpal dan membeku lebih mudah sehingga kedua hal tersebut bisa meningkatkan risiko stroke.

Ada kemungkinan juga Anda terkena stroke saat mengalami migrain tapi bukan berarti migrain menyebabkan stroke.

Jika sakit kepala, obat-obatan tertentu untuk sakit kepala migrain, termasuk neverapin dan triptan, bisa mempersempit pembuluh darah sehingga meningkatkan risiko stroke.

Kebiasaan merokok dan kegemukan Komplikasi kehamilanAdanya riwayat komplikasi kehamilan juga dapat menunjukkan risiko stroke yang lebih tinggi.

Masalah-masalah ini termasuk diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi selama atau segera setelah kehamilan.

Menstruasi di bawah usia 10 tahunStudi yang dipublikasikan dalam CardioRenal Medicine menyebutkan wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun rentan mengalami beberapa penyakit, seperti stroke, penyakit jantung, histerektomi atau pengangkatan jantung, serta komplikasi kehamilan.

Menopause sebelum usia 45 tahunPasalnya, saat menopause, jumlah hormon estrogen di tubuh menurun drastis, padahal salah satu fungsi estrogen melindungi tubuh dari penyakit jantung.

Mengurangi risiko stroke pada wanita Membuat perubahan gaya hidup sebagian besar dapat mencegah stroke pada wanita.

Ini termasuk berhenti merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan berolahraga.

Achieng pun menjelaskan sejumlah dokter mungkin akan merekomendasikan untuk mengonsumsi aspirin dosis harian karena mengencerkan darah dan mengurangi pembekuan, tetapi itu tergantung pada individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *